Sikka

BEBERAPA TEMPAT WISATA DI KABUPATEN SIKKA YANG MEMILIKI CERITA MISTERI VERSI MYIMUNG


1. PATUNG KRUSTUS RAJA

Patung Kristus Raja

Berlokasi di Jl. Mgr. Sugiyopranoto Maumere, tepatnya di depan pelabuahan L. Say. Didirikan pada masa pemerintahan raja Sikka ke-15, Don Yosephus Ximenas da Silva, pada tahun 1926. Beliau merelakan tanahnya untuk diletakkan patung KristusRaja. Patung kala itu dibeli dengan dana yang dihimpun secara bergotong royong oleh warga kerajaan Sikka. Pertama kali diberkati oleh Mgr. Arnoldus Vestraellen, SVD, Vicaris Apostolic Soenda Ketjil dalam perayaan misa pada tahun 1926.
Patung ini juga terkenal karena kesaktiannya dan disebut sebagai pelindung kota Maumere. Dikisahkan oleh L. Teka da lopez, seorang sopir mobil Jepang, pada tanggal 23 Januari 1944 (ketika itu ia berumur 21 tahun), sekutu membombardir kota Maumere. Patung ini sama sekali tidak hancur karna bom. Hal ini memancing amarah tentara Jepang. Pada malam harinya tentara jepang yang tengah dirasuk perang dan mabuk alkohol, merobohkan kemegahan patung ini dengan sebatang besi, sehingga patah dan hancur.
Patung ini kemudian dibangun lagi pada masa kepemimpinan Bupati A.M. Konterius pada tahun 1989, dengan dana dari donatur kalangan Khatolik dan non Khatolik di Jakarta. Pengerjaannya dilakukan oleh Magnus B. Solapung.  Patung Kristus Raja ini menjadi sangat istimewa karena diberkati sekaligus diresmikan langsung oleh Paus Yohanes Paulus II ketika memimpin misa agung di Maumere pada 11 Oktober 1989.
Ketika terjadi gempa tektonik dan tsunami dasyat yang mengguncang Kota Maumere pada 12 Desember 1992, banyak orang yakin Patung Kristus Raja yang telah kembali berdiri sejak 1989 ikut diterjang tsunami. Jarak antara pantai dan Patung Kristus Raja saat ini tidak terlalu jauh. Dengan sangat mudah, tsunami bisa memporakporandakan Patung Kristus Raja dan Kota Maumere. Namun, banyak kesaksian kala itu yang menyebutkan, Patung Kristus Raja itu merentangkan tangannya dan menghalau tsunami hingga Kota Maumere tidak sampai ditelan tsunami. Patung Kristus Raja tetap berdiri kokoh.
2.  WAIR NOKERUA
Dalam bahasa Sikka, “Wair”= air , “Nokerua”=Pastor. Wair Nokerua menjadi salah satu lokasi wisata yang diminati di Kabupaten Sikka. Wair Nokerua terletak di pantai desa Kolisia, Kecamatan Magepanda, hanya ± 20 km dari Maumere. Wair Nokerua merupakan air dari dalam batu. Air Ajaib St. Fransiskus Xaverius di Kab. Sikka memiliki Nilai – nilai seni budaya dan kerohanian.
Konon pada jaman dulu, pada tahun 1546, sekitar abad ke – 16, dalam perjalanan tersebut mereka berlayar melewati utara laut flores, karena kehabisan air tawar / air minum, maka mereka terpaksa menuju ke darat untuk mencari air minum, sesampainya di darat sayangnya tempat tersebut sangat kering dan gersang tak ada satu mata airpun , maka St. Fransiskus Xaverius berdoa dan memukulkan tongkatnya ke batu dan munculah air, sebuah mata air persis di tepi pantai.
sampai sekarang penduduk sekitar situ slalu mengunjungi wair Nokerua dan mengkonsumsi air itu karena mereka yakin bahwa air tesebut mengandung unsur sakti untuk dijadikan obat segala macam jenis penyakit.

3. PATUNG BUNDA SEGALA BANGSA NILO
Patung Bunda Segala Bangsa Nilo

Terletak sekitar 7 km dari Maumere, tepatnya di Bukit Keling-Nilo, Desa Wuliwutik, Kecamatan Nita, patung perunggu yang didirikan mulai tahun 2004 ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para peziarah, baik dalam maupun luar negeri. Dalam setahun tercatat ribuan pengunjung datang ke sini untuk berdoa dan berziarah.
Patung yang memiliki tinggi sekitar 18 meter untuk patungnya saja, dan 28 meter bersama dengan fondasinya itu tidak hanya sangat besar, namun juga sangat indah, dengan latar belakang langit yang biru dan bersih!
Patung yang merupakan bangunan tertinggi di Kabupaten Sikka itu berdiri di atas ketinggian 1.600 meter di atas permukaan laut, menghadap ke arah utara kota Maumere. Jadi, patung Maria Bunda Segala Bangsa itu mengarah ke laut Flores, dengan kota Maumere persis di bawahnya.
Patung yang dibangun oleh Tarekat Pasionis (CP) dengan kerja sama umat ini diberkati dan dibuka secara resmi sebagai tempat ziarah oleh Almarhum Uskup Agung Ende Mgr. Abdon Longinus da Cunha pada 31 Mei 2005, akhir bulan Maria. Tidak lama setelah itu, tepatnya Desember 2005, Keuskupan Maumere kemudian dibentuk dari wilayah Keuskupan Agung Ende. Bagi umat katolik Maumere ini tentu merupakan berkat yang tidak terhingga. Sampai sekarang mereka percaya, campur tangan Bunda Maria lah yang memungkinkan hal itu terjadi.
Pada 21 Januari 2006, hujan lebat dan badai menumbangkan patung Maria itu dari pondasinya setinggi 13 meter. Tempat ziarah Maria itu ditutup selama enam minggu agar para pekerja bisa memperbaikinya. Setelah itu tercatat sebuah kejadian “aneh” lagi menimpa patung tersebut. Pada tanggal 31 Agustus 2007 pagi hari banyak warga setempat melaporkan bahwa patung Bunda Maria berputar selama beberapa menit. Dari mulut ke mulut berita itu tersebar dan hampir separuh dari warga Kota Maumere Mengerumuni tempat ini, termasuk bupati Sikka saat itu Alex Longginus, untuk berdoa. Otoritas Gereja Katolik saat itu yang diwakili oleh P. Frans Fao, Vikjen Keuskupan Maumere menanggapi fenomena ini sebagai momen untuk berefleksi dan tidak ingin larut dalam sensasi yang ditimbulkan.

4. PANTAI KAJUWULU
Kalau anda ke Maumere, maka ini adalah salah satu tempat yang saya rekomendasikan untuk dikunjungi. Pantai Kajuwulu terletak di dekat Kecamatan Magepanda. Dari pusat kota arahkan kendaraan anda ke Jalan Gajah Mada, salah satu jalan utama di Maumere. Lalu lanjutkan ke arah pelabuhan. Nah sesampainya di depan gerbang pelabuhan, ikuti terus jalan beraspal tersebut. Jalurnya merupakan jalur pantai utara Maumere. Anda akan melewati Jalan Raya Maumere - Magepanda. Anda akan melewati jalan- jalan di pesisir pantai dengan pemandangan bukit-bukit yang menawan. Jika anda bingung, jangan khawatir. Tanya saja sama masyarakat setempat. Bilang saja ke arah Kajuwulu. Kalau mereka tidak tahu, coba bilang arah Tanjung. Berdasarkan perjalanan saya berdua dengan teman, dibutuhkan waktu sekitar kurang lebih 1 – 1,5 jam dengan sepeda motor dari pusat kota menuju Kajuwulu.
 
Salib di atas bukit. Canon EOS 500D

Sebenarnya menurut saya pribadi yang menarik dari tempat ini justru bukan pantainya tapi pemandangan dari atas bukitnya yang sangat menawan. Di Kajuwulu terdapat sebuah salib yang dibangun di atas salah satu bukit. Kalau anda dari Maumere, maka nanti bukit dimana salib tersebut dibangun berada di sebelah kiri jalan. Nah, cobalah anda naik ke atas bukit menuju salib tersebut maka dari atas sana anda akan menyaksikan pemandangan laut dan perbukitan yang menakjubkan.
Pemandangan dari atas bukit di Kajuwulu. Canon EOS 500D

5. Museum Bikon Blewut
Museum Bikon Blewut merupakan museum terbesar di Nusa Tenggara Timur. Sebenarnya saya agak bingung dan kurang percaya kalau museum ini dikatakan museum terbesar di NTT, karena kalau anda kesana museumnya tidak terlalu besar. Museum Bikon Blewut terletak di Sekolah Tinggi St. Paulus Ledalero. Ini merupakan sekolah pertama di Indonesia yang mengajarkan filsafat. Sekolah ini mencetak pastor-pastor.
 
Suasana di dalam ruangan museum. Canon EOS 500D

Bagi anda pecinta sejarah dan barang-barang purbakala maka Museum Bikon Blewut adalah destinasi yang patut untuk anda kunjungi. Disini terdapat berbagai barang-barang purbakala mulai dari fosil tengkorak manusia, gelas, wajan, perhiasan, porselin Cina, beraneka kerang, batu-batu purbakala, anyaman, tenunan dan ukiran. Disini kita juga dapat menyaksikan fosil gading Stegoddon si gajah purba. Selain itu terdapat pula tengkorak manusia kerdil Flores.
 
Canon EOS 500D

Ketiga tempat di atas dapat anda kunjungi dalam waktu sehari. Nah, kalau teman-teman punya banyak waktu di Maumere, masih banyak tempat menarik lainnya yang bisa dikunjungi di Maumere dan sekitarnya. Berikut beberapa diantara tempat yang kami peroleh infonya saat berkunjung kesana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar